Bagi pecinta motor, istilah SOHC dan DOHC pasti sering terdengar. Kedua jenis mesin ini digunakan di berbagai model motor Honda, tapi memiliki karakteristik berbeda yang memengaruhi performa, efisiensi, dan kenyamanan berkendara.
1. Pengertian SOHC dan DOHC
- SOHC (Single Overhead Camshaft)
Menggunakan 1 poros nok di kepala silinder untuk mengatur buka-tutup katup. Biasanya punya 2 katup (1 masuk, 1 buang) atau 4 katup (2 masuk, 2 buang) tergantung desain. - DOHC (Double Overhead Camshaft)
Menggunakan 2 poros nok terpisah untuk mengatur katup masuk dan katup buang. Umumnya digunakan pada mesin berperforma tinggi.
2. Perbedaan Utama SOHC vs DOHC
Jumlah Camshaft SOHC : 1, DOHC : 2
Karakter Mesin SOHC : Torsi lebih baik di putaran rendah-menengah, DOHC : Power maksimal di putaran tinggi
Kompleksitas SOHC : Sederhana, mudah dirawat, DOHC :Lebih kompleks, perawatan lebih detail
Konsumsi BBM SOHC : Cenderung lebih irit, DOHC: Cenderung sedikit lebih boros (tapi bertenaga)
Biaya Produksi & Servis SOHC : Lebih murah, DOHC: Lebih mahal
Aplikasi Umum SOHC : Motor harian, DOHC: Motor sport/performa tinggi
3. Keunggulan SOHC
- Perawatan mudah & biaya lebih murah
- Torsi melimpah di putaran rendah → cocok untuk stop & go di kota
- Konsumsi bahan bakar lebih irit
4. Keunggulan DOHC
- Tenaga besar di putaran tinggi → cocok untuk kecepatan tinggi & balap
- Pembakaran lebih optimal di RPM tinggi
- Mendukung penggunaan katup lebih banyak → aliran udara lebih baik
5. Contoh Motor Honda yang Menggunakannya
- SOHC: Honda Beat, Scoopy, Vario 125, PCX 160, ADV 160, Supra X 125
- DOHC: Honda CBR150R, CB150R Streetfire, CRF150L
Pilih SOHC jika kamu butuh motor irit, torsi enak di putaran rendah, dan perawatan sederhana. Pilih DOHC jika menginginkan tenaga besar di RPM tinggi untuk performa sporty.
Bagikan